Sri Mulyani Beberkan Alasan Anggaran Perlinsos Naik di 2024

Hal ini menjawab Pertanyaan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Asrul Sani terkait anggaran Perlinsos yang tetap tinggi setelah pandemi, pada Sidang Perselisihan HasiL Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (5/4/2024.

“Ini gambaran bahwa Perlinsos di tahun 2022 hingga 2024 meskipun pandemi telah selesai tetap tinggi. Karena subsidi yang merupakan bagian dari Perlinsos naik terutama untuk subsidi energi dan tahun 2024 subsidi pupuk juga naik,” katanya.

Ia menjelaskan anggaran subsidi di tahun 2024 meningkat cukup besar. Dari catatannya naik dari Rp 211,8 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 291 triliun pada 2022.

Kemudian kembali melonjak menjadi Rp 332,5 triliun pada tahun 2023 dan kembali naik di tahun 2024 menjadi Rp 340,7 triliun.

Sri Mulyani juga mengatakan peningkatan anggaran Perlinsos juga disebabkan kenaikan harga minyak bumi dan perubahan kurs, hingga volume dari subsidi yang menjadi bagian.

“Dari anggaran Perlinsos yang paling besar pada bagian subsidi terutama subsidi energi, namun subsidi pupuk pada 2024 ini juga meningkat cukup besar,” katanya.

Sebagai gambaran, Sri Mulyani menjelaskan harga minyak di tahun 2021 lalu mencapai US$ 68 per barel, melonjak menjadi US$ 94,5 per barel pada 2023 dan US$ 82 per barel pada tahun 2024.

Kemudian nilai tukar Dolar terhadap Rupiah, juga terus menguat dari tahun 2021 Rp 14.312 per US$, naik menjadi Rp 14.871 per US$ pada 2022. Sementara itu, pada tahun 2023 naik menjadi Rp 15.255 per US$ dan Rp 15.000 per US$ di tahun 2024.

Sedangkan volume subsidi solar juga meningkat dari 14,3 juta liter di tahun 2020, ke 15,8 juta liter di 2021. Lalu, subsidi ini berlanjut hingga 15,1 juta liter pada tahun 2022 melonjak menjadi 17 juta liter pada tahun 2023. Kemudian kembali naik di tahun 2024 menjadi 19 juta liter.

Dengan demikian, menurut Sri Mulyani, meski pandemi telah selesai, anggaran Perlinsos tetap tinggi karena subsidi yang diberikan.

[Gambas:Video CNBC]