Jakarta, CNBC Indonesia – Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, menyebut negaranya merupakan salah satu pendukung terkuat RI. Hal ini disampaikannya dalam perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.

“Ada cerita sejarah yang menarik: sebenarnya Australia adalah pendukung terkuat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Pada saat itu, Australia mewakili Indonesia dalam perundingan PBB untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” kata Penny di Jakarta pada Kamis (28/3/2024).

Menurut Penny, tidak banyak yang tahu bahwa Indonesia mendapat banyak dukungan dari masyarakat Australia untuk mendapatkan kemerdekaannya.

“Salah satu dukungan yang dilakukan masyarakat Australia adalah menggelar aksi boikot yang dilakukan para pekerja dermaga Australia terhadap kapal-kapal Belanda yang berada di pelabuhan-pelabuhan Australia pada tahun 1945 silam,” jelasnya.

“Mereka mencegah kapal-kapal yang membawa senjata dan personil militer kembali ke Indonesia. Boikot tersebut dijuluki dengan Black Armada.”

Black Armada atau Armada Hitam sendiri terjadi saat Belanda ingin kembali berusaha menjajah Indonesia, yang baru memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 silam.

“Australia dan Indonesia memang memiliki hubungan yang lebih dari sekadar sahabat, dan kita berkumpul untuk merayakan sejarah yang dimiliki bersama dan juga persahabatan yang erat antara kedua negara,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Penny bersama Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Abdul Kadir Jailani meluncurka logo peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara, serta meresmikan kolaborasi mural antara seniman Indonesia dan Australia.

Logo perayaan 75 tahun dipilih melalui kompetisi umum yang digelar oleh Kedutaan Besar Australia bersama Kemlu RI. Pemenang kompetisi logo perayaan, Alif Pandu Sofyana, menjelaskan desainnya menampilkan simbol nasional kedua negara, yakni burung garuda dan hewan kangguru, yang menandakan hubungan erat kedua negara.

Sementara mural berjudul ‘Together’ merupakan hasil kolaborasi antara seniman George Rose dari Australia dan seniman Tutu dari Indonesia. Mural yang menggunakan augmented reality ini dapat dinikmati sepanjang tahun 2024 di Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM).

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Jokowi ke KTT ASEAN-Australia, Bawa Misi Soal Palestina & IKN!


(fsd/fsd)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *